Tugas wawancara dengan pengusaha


WAWANCARA DENGAN PENGUSAHA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Fakultas Teknik Elektro Universitas Bhayangkara Surabaya dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang kewirausahaan, saya akan melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan 2 pemilik usaha kecil dan menengah.  Berikut adalah profil pengusaha dan hasil wawancara saya :
1.      Toko Sembako “Abadi
Profil Narasumber
Nama                    :  Dewi
Jabatan                                :  Owner
Bidang Usaha     :  Toko Sembako
Alamat Usaha    :  Pasar Semolowaru Surabaya
Pendidikan         :  SMEA

Hasil Wawancara

Sejak kapan usaha atau toko ini berdiri ?
Saya mulai usaha ini sejak tahun 2015.

Bagaimana awalnya ibu merintis usaha ini?
Awalnya ya saya hanya iseng aja ingin menambah uang belanja bulanan dan keperluan keluarga dengan buka toko sembako di rumah, maksudnya biar bisa sambil mengurus anak-anak. Tapi karena lokasi rumah saya yang mungkin kurang strategis jadi dagangan banyak yang nggak laku. Saya kemudian memutuskan untuk menempati saja kios milik orang tua saya ini yang sebelumnya saya sewakan ke orang lain.

 Kenapa memilih Toko Sembako untuk dijadikan usaha ?
Kebetulan dulu orang tua saya adalah pedagang toko sembako juga seperti ini dan tiap hari saya ikut bantu jualan di pasar, jadi paling nggak saya sudah banyak belajar dari mereka. Saya memilih usaha ini karena lebih mudah penjualannya dan semua orang pasti butuh.

Berapa modal awal untuk membuat usaha ini ?
Karena saya nggak keluar uang buat sewa kios, jadi waktu itu modal awal hanya sekitar Rp. 5 juta-an dari tabungan saya dan suami

Siapa saja pelanggan tetap di toko ini?
Pelanggan saya banyak dari penjual/ warung kopi, warung nasi, biasanya mereka beli beras, gula, kopi, mie instant, dll dalam jumlah yang banyak. Tapi saya juga melayani eceran, pembelinya ya ibu-ibu yang belanja di pasar ini.

Berapa omzet per harinya?
rata-rata Rp. 500 s/d 700 ribu per hari

Berapa keuntungan perbulan yang didapat ?
keuntungan bersih per bulan sekitar Rp. 2 juta , kalau lagi ramai ya bisa Rp. 3 juta-an.

Bagaimana cara mengelola keuangannya?
Kalau pembukuannya sih gak ada, keuntungan yang saya dapat ya diputar lagi untuk nambah barang dagangan dan sebagian dipakai untuk keperluan pribadi.

Untuk mendapatkan barang-barang dagangan ini darimana ?
Saya beli sendiri ke grosir dan ada juga barang yang diantar oleh distributor dan salesnya datang kesini.

Apa hambatan yang muncul pada saat berjualan disini ?
Kalau hambatan ya bisa dilihat dari lingkungan sekitar sini, namanya juga di pasar jadi bukan saya aja yang jualan seperti ini. Persaingan pasti ada, prinsip saya usaha bukan semata mencari untung saja, tapi juga cari berkah karena rezeki kan sudah ada yang mengatur. 

Strategi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi persaingan tersebut?
Gak ada strategi apa-apa mas, saya cuma berusaha tidak sering kehabisan stock biar pembeli nggak kecewa dan beralih ke toko lain, cara melayani pembeli juga harus menyenangkan dan cepat.

Bagaimana rencana bisnisnya mendatang?
Menambah barang dagangan lebih banyak lagi dan lebih lengkap, kalau sudah ada modal ya pinginnya nambah buka toko lagi di pasar lain.

Simulasi Keuntungan :

Pendapatan
Asumsi pendapatan harian          : Rp. 600.000,-
Omzet 1 bulan                                   : Rp. 600.000,- x 30           = Rp. 18.000.000,-

Pengeluaran
Belanja Stock produk                     : Rp. 500.000,- x 30           = Rp. 15.000.000,-
Transportasi                                       : Rp.       5.000,- x 30         = Rp.       150.000,-
Listrik dll                                               : Rp.       50.000,-
Total pengeluaran                           : Rp. 15.200.000,-

Keuntungan Bersih                         : Rp. 18.000.000 – Rp. 15.200.000 = Rp. 2.800.000,-


Demikian hasil wawancara saya dengan pemilik toko sembako “Abadi”, berikut foto-fotonya :





2.      Toko Perlengkapan Tidur “Clover
Profil Narasumber
1.       Nama                    :  Riandy
2.       Jabatan                  :  Owner
3.       Bidang Usaha        :  Toko sprei dan perlengkapan tidur
4.       Alamat Usaha       :  ITC Surabaya Mega Grosir
5.       Pendidikan            :  S1 Fakultas Teknik Elektro Universitas Surabaya

Hasil Wawancara

Sejak kapan Bapak memulai usaha ini ?
Saya mulai buka usaha ini sejak tahun 2011.

Apa latar belakang pendidikan Anda?
Saya lulusan Teknik Elektro Universitas Surabaya

Bagaimana ceritanya Anda mulai tertarik dengan dunia entrepreneur ini?
Kalau saya sih sebenarnya mulai tertarik dunia entrepreneur sudah sejak di bangku kuliah. Tapi waktu itu saya masih belum kepikiran mau bisnis di bidang apa. Untuk menggali ide-ide bisnis, saya baca buku-buku, majalah, artikel, berita atau apapun tentang entrepreneurship.
Saya coba menerapkan ilmu yang saya pelajari di usaha ini, namun ternyata benar, praktek tidak semudah teorinya. Di praktek kita mungkin akan menemui kendala-kendala yang tidak dapat kita ketahui melalui membaca buku.

Melihat latar belakang pendidikan Bapak, mengapa memilih berjualan produk perlengkapan tidur ini?
Saya cuma nggak mau terlalu idealis aja dan memaksakan hobi biar jadi suatu bisnis sementara peluang usaha sudah ada didepan mata. Untuk itu sebelum memulai usaha ini, saya coba melakukan research tentang peluang suatu usaha. Dengan cara mencari tahu apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
Waktu itu mikirnya siapa sih yang nggak punya tempat tidur? kan pasti hampir setiap rumah punya tempat tidur, dan pasti juga akan menggunakan sprei, bed cover, bantal guling dan lainnya, berarti peluang usaha seperti ini memang sangat luas. Setiap orang butuh kenyamanan agar tidurnya berkualitas. Akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada usaha ini. Salah satu pertimbangannya simple aja, karena produk yang saya jual tidak beresiko mudah rusak/ busuk. Alasan lain, bisnis ini nggak seperti fashion yang cenderung cepat sekali pergantian stylenya, bisnis sprei ini jarang sekali perubahan modelnya, biasanya yang berubah cuma trend bahan kainnya saja, seperti sekarang ini yang paling banyak dicari pembeli adalah sprei bahan katun Jepang dan Taiwan.

Darimana Sumber modal usaha ini?
Dari tabungan saya pribadi


Produk yang Bapak jual dibeli darimana?
Dari Saudara saya yang punya usaha home made sprei, beli dari pabrik, ada juga yang saya beli sendiri bahan kain sprei import lalu saya jahitkan.

Berapa harga produk yang bapak jual?
Tergantung size dan bahannya, rata-rata sprei yang saya jual sekitar Rp. 150 – 400 ribu, bed cover Rp 300 – 600 ribu, bantal/guling bahan fiberdown Rp. 80 – 85 ribu, dan lain-lain. Di toko ini menyediakan sprei mulai bahan katun lokal sampai import supaya bisa terjangkau semua kalangan.
Berapa keuntungan yang bapak terima?
Keuntungan yang saya terima sekitar 10-15 %. Saya nggak ambil keuntungan yang banyak mas, yang penting barang bisa laku terjual dan modal cepat kembali.

Dalam sehari berapa income yang bisa bapak dapatkan?
Saya mulai buka toko pkl 10.30 dan tutup pkl. 18.00, per hari saya bisa dapat sekitar Rp. 2 s/d 3 Juta.

Bagaimana cara Anda bisa mendapatkan pelanggan?
Yang pertama masalah pemilihan lokasi, ini faktor penting ya dalam memasarkan produk & menjaring pelanggan. Pilih lokasi yang mudah dijangkau pembeli dan ramai dilewati orang. Saya pilih ITC ini karena merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Surabaya dan lokasi toko sengaja saya pilih dekat KFC karena memang disini tidak pernah sepi pengunjung. 
Kedua, supaya bisa dikenal dan punya pelanggan yang setia selain harga murah dan kualitas barang yang baik, juga harus fokus, dagangan yang anda jual itu adalah barang yang sejenis, misalnya mau jual perlengkapan tidur, berarti yang dijual ya sprei, bed cover, bantal, guling dan lainnya, jadi kalau calon pembeli ingin mencari produk semacam itu, otomatis akan menuju toko anda.
Ketiga, perlakukan pembeli dengan baik, dari segi pelayanan maupun yang lain, misalnya memberikan discount khusus. Intinya buatlah agar konsumen menjadi loyal, mereka pasti akan merekomendasikan produk kita kepada orang lain jika mereka puas.

Hambatan apa yang Bapak hadapi?
Karena lokasi usaha di pusat grosir, banyak sekali mas persaingan disini, ya harus pintar atur strategi supaya bisa tetap eksis.

Harapan apa yang ingin Anda capai dalam bisnis ini?
Saya berharap bisnis yang saya rintis ini semakin berkembang, tidak hanya menjual produk-produk perlengkapan tidur, tetapi juga berkembang ke perlengkapan rumah. Prospek bisnis home decor ini saya yakin masih terbuka lebar dan selalu dibutuhkan baik untuk rumah pribadi maupun hotel.

Yang terakhir, saran apa yang bisa Bapak berikan untuk para pembaca, entrepreneur lain di luar sana dan khususnya kepada kami?
Menurut saya, punya ijazah itu justru akan memberikan anda banyak pilihan. Anda bisa bekerja di perusahaan, terjun ke dunia usaha, atau justru melakoni dua-duanya. Pengetahuan yang anda dapatkan dalam pendidikan formal sangat berguna untuk mencegah kita melakukan kesalahan dasar dalam bisnis.
Saran saya kalau anda ingin terjun ke dunia bisnis :
1.      Pastikan sudah punya visi, ini akan mengarahkan bisnis sesuai yang diharapkan
2.      Kepercayaan diri, jangan takut mencoba hal baru. Latihlah mengambil keputusan yang beresiko dan mampu menanganinya.
3.      Belajarlah dari yang telah berpengalaman

Simulasi Keuntungan :

Pendapatan
Asumsi pendapatan harian          : Rp. 2.500.000,-
Omzet 1 bulan                                   : Rp. 2.500.000,- x 30  = Rp. 75.000.000,-

Pengeluaran
Belanja Stock produk                     : Rp. 58.750.000,-
Transportasi, listrik, dll                   : Rp.   5.000.000,-
Total pengeluaran                           : Rp. 63.750.000,-

Keuntungan Bersih                         : Rp. 75.000.000 – Rp. 63.750.000 = Rp. 11.250.000,-

Demikian hasil wawancara saya dengan pemilik toko perlengkapan tidur “Clover”, berikut foto-fotonya :

    











Sekian hasil wawancara saya dengan kedua pemilik usaha yang berbeda segmen ini.

Kesimpulan yang diperoleh dari wawancara tersebut diatas yaitu jika ingin sukses, seorang pengusaha harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Lokasi yang strategis
2.      Mencari peluang usaha dari potensi yang ada
3.      Mengutamakan harga dan kualitas produk yang dijual 
4.      Salah satu trik yang banyak digunakan para pengusaha besar dalam menjalankan bisnisnya yaitu tidak mengambil banyak keuntungan namun dapat tertutupi dengan banyaknya barang yang laku terjual.
5.      Pelayanan yang baik kepada pembeli
6.      Memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan bisnis.

Semoga dapat menginspirasi kita semua dan semoga sukses selalu menyertai. Thank you for your attention! J

Yuli Hermanto (1614121018)
Universitas Bhayangkara Surabaya
Teknik Elektro Sore (B)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendeteksi kebocoran gas LPG sederhana

wireless charger untuk android